Setelah sukses menggelar aksi “Gerakan Menutup Aurat” pada 14 Februari tahun lalu, kini Teacher Working Group (TWG) kembali mengadakan aksi serupa. Aksi yang ramai di twitter dengan hashtag#GerakanMenutupAurat, digelar pada Ahad (10/2), di Monumen Nasional (Monas), Jakarta.
“Untuk kali ini kita bersinergi dengan mahasiswa Bekasi, Peduli Hijab, Hijabographic, teman-teman Indonesia Tanpa JIL (ITJ), Urban Hijab Protect, dan masih banyak lagi,” tutur Koordinator Aksi Herry Nurdi, Sabtu (9/2).
Herry menjelaskan, gerakan ini tidak cuma digelar di Jakarta. Namun juga di beberapa daerah lain seperti Bali, Lombok, Padang, Minahasa, Pontianak, dan Pekanbaru. Bahkan gerakan ini juga dilakukan di mancanegara.
“Malah di London, sudah mulai dari awal Februari. Mereka membuat semacam tantangan bagi nonmuslim untuk menggunakan hijab selama 10 hari. Kalau di Malaysia, gerakannya lebih terfokus di kampus dan kantor-kantor,” terang Herry.
Dirinya bersyukur, gerakan ini telah dilakukan dalam skala internasional. “Alhamdulillah, semuanya berkat sosial media. Saya sendiri tidak tahu siapa yang menggerakkan tapi pada intinya semua bekerja sama untuk #GerakanMenutupAurat ini,” ujarnya.
Acara yang digelar tahun ini tidak selancar tahun lalu. Mengingat hari Ahad, (10/2) bertepatan dengan Imlek maka pihak kepolisian melarang mengadakan aksi. “Tapi karena ini adalah aksi damai dan beradap di lingkungan Monas, ya Alhamdulillah polisi mengizinkan,” tuturnya optimis.
Herry juga mengatakan acara ini bakal mengundang partisipasi besar dari kalangan muslimah. Untuk acara itu sudah ada 300 muslimah yang konfirmasi. Meski lebih didominasi peserta perempuan, namun acara ini juga dihadiri peserta laki-laki.
Herry berharap semua organisasi Islam dapat ikut berpartisipasi dalam aksi ini. Semakin banyak yang ikut berperan, akan semakin baik hasilnya. Jaringan Muslimah Daerah (Jarmusda) dan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) juga berencana mengadakan aksi serupa di parkir IRTI Monas.
Sumber : Fimadani
Posting Komentar